Sabtu, 14 Maret 2015

Keindahan yang Selalu Terabaikan

Kemarin saya dan beberapa teman saya kembali ke salah satu desa di kabupaten Malang untuk menyelesaikan tugas kuliah. Kami di sana mengajar anak-anak, walaupun hanya dalam waktu singkat.
Saat tengah asik belajar, beberapa anak berceletuk "Kak, ayo ke sungai". Saya hanya diam. Salah seorang kakak pengajar asli di sana pun menuruti permintaan mereka. Mereka tampak senang sekali. Mereka meletakkan pensil dan buku di atas meja dan bergegas mengikuti langkah salah seorang kakak pengajar. Mereka juga mengajak saya dan teman-teman saya.
Saya turut serta mengikuti langkah-langkah kecil mereka. Jalanan menuju sungai cukup terjal. Hanya tanah landai dengan kemiringan hampir 45 derajat yang ditataki batu. Salah langkah sedikit bisa jatuh dan "ngglundung". Tapi sorot mata mereka tidak menunjukkan ketakutan sedikitpun.
Saat saya berjalan, saya melihat salah seorang anak berhenti lalu kembali dan menghampiri saya. "Aku mau sama Kakak." Dia langsung saja menggandeng tangan saya. Seorang gadis kecil yang periang. Saya hanya mengikutinya dan tersenyum.
Sepuluh menit berjalan, kami pun sampai. Sungai yang indah, walaupun airnya tidak lagi jernih. Tanpa pikir panjang, anak-anak langsung menceburkan tubuh mereka disana. Tanpa takut jeram akan menyeret tubuh mengil mereka. Kakak-kakak pengajar menunggui mereka di samping sungai. Waspada jika mungkin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sekembalinya dari sungai, saya berjalan perlahan dan menatap pinggiran jalan. "Subhanallah." Saya benar-benar terkejut. Di sepanjang jalan menuju sungai, tanpa saya sadari banyak tumbuh bunga-bunga yang indah. Sungguh Maha Besar Allah yang sudah menciptakan mereka. Walaupun keberadaan mereka terlalu sering diabaikan. Saya segera mengambil ponsel dan mengabadikan keindahan mereka. Setelah di edit sebentar menggunakan PhotoScape, ini lah hasilnya.. :)














Alam yang masih indah dan asri. Udara nan bersih dan segar. Asa-asa anak-anak yang membumbung di langit untuk bisa belajar dengan layak. Entah kenapa, sebagian hati saya sudah terpaut di sana. Hanya saya yang tidak tahu jalan kembali ke sana. Saya berharap suatu saat bisa kembali ke sana. Tersenyum dengan mereka, berbagi ilmu yang saya miliki dan bercengkerama dengan asrinya alam. :)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar