Selasa, 16 September 2014

Analogi Energi Ionisasi

Energi ionisasi, sudah tidak asing lagi di telinga. Terutama mereka yang bergelut dalam dunia kimia. Apa jadinya jika energi ionisasi dianalogikan menjadi energi lain yang berkaitan dengan hati?
Ya, ketika kecenderungan energi ionisasi dalam satu periode semakin ke kanan semakin besar karena muatan inti efektif yang besar sehingga gaya tarik inti besar dan membuat elektron susah lepas. Begitu juga hati. Ketika jarak tidak begitu jauh, gaya tariknya akan semakin kuat dan sebelah hati tidak akan mudah lepas. Sehingga energi yang diperlukan untuk mempertahankan supaya tidak lepas tidak begitu besar sudah cukup.
Sedangkan kecenderungan energi ionisasi dalam satu golongan semakin ke bawah semakin kecil karena muatan inti efektifnya relatif tetap sedangkan jejari atom semakin besar sehingga gaya tarik inti menjadi lemah dan elektron terluar akan mudah sekali lepas. Begitu juga hati. Ketika jarak begitu membentang, gaya tariknya akan semakin melemah dan sebelah hati akan mudah lepas. Sehingga energi yang diperlukan untuk mempertahankan supaya tidak lepas cukup besar.
Menurut saya, jika memilih, saya akan memilih kecenderungan dalam satu golongan. Mengapa? Karena dengan jarak itulah energi yang besar tersimpan. Kita menjadi mempunyai sebuah usaha untuk mempertahankan elektron terluar yang memang layak untuk dipertahankan. Jika memilih kecenderungan dalam satu periode, tentunya usaha yang dilakukan kecil dan mungkin akan disepelekan bahkan dilupakan. Justru itulah yang akan membuat elektron mudah lepas.

Ini hanyalah sebuah celoteh sederhana, usai penat menerima materi kuliah. :D

Tidak ada komentar :

Posting Komentar