Kamis, 07 Januari 2016

Menikmati Trutjuh di Siang Hari


Sekarang memang sudah musim penghujan, namun beberapa hari yang lalu saya merasa cuaca di Kediri benar-benar panas. Entah kenapa, padahal biasanya hujan selalu mengguyur setiap sore tapi pada tiga hari itu, hujan tidak mau singgah dan menyisakan cuaca panas tak berkesudahan. Saat cuaca sedang panas, sangat nikmat jika menikmati es buah. Sayangnya, di rumah hanya ada es batu dan buah pepaya yang merampo (sudah berwarna merah tapi masih keras dan belum masak benar) saja.

Pucuk dicinta ulampun tiba. Ketika Bapak pulang kerja beliau membawa tiga buah mangga. Saya berpikir, ya sudah kalau tidak ada es buah, makan mangga juga kelihatannya segar. Ehladalah, ternyata mangga yang dibawa Bapak masih keras. Pada situasi seperti ini, Ibu saya memiliki ide untuk membuat trucuh.


Apa itu trucuh?
Trucuh itu sejenis makanan yang terbuat dari mangga muda dengan guyuran sambal kacang.

Terus, apa bedanya sama rujak manis?
Beda dong. Kalau rujak manis kan sambalnya tidak pakai kacang tanah, sambalnya juga kental. Nah, kalau trucuh ini sambalnya dikasih kacang tanah dan ada kuahnya.

Makin bingung?
Ini nih, gambarnya.




Rasanya gimana?
Rasanya... rasain saja sendiri. Hehehe.. yang jelas rasa asam dari mangga muda ditambah sambal kacang itu tidak bisa dijelaskan. Apalagi dinikmati dalam keadaan dingin di suasana yang panas.

Penasaran? Nih, saya bagi resepnya.
Bahan :
1 buah mangga muda
1 buah mentimun
½ buah pepaya merampo (ini bukan bahan utama loh, sebenarnya trucuh itu isinya cuma mangga muda sama mentimun, kalau ditambah pepaya merampo ini mah suka-sukanya Ibu saya dalam bereksperimen. Tapi tenang, rasanya tidak kalah enak dan segar kok kalau ditambahkan pepaya merampo)
2 ons gula merah, disisir (bukan disisir pakai sisir rambut ya, tapi pakai pisau)
5 buah cabai (bisa ditambah sesuai selera)
asam jawa secukupnya
1 ons kacang tanah, disangrai (digoreng tanpa minyak)
air secukupnya (jangan air sumur ya, tapi air minum karena air ini akan menjadi kuah trucuhnya)

Cara membuat :
1. Kupas mangga, mentimun dan pepaya kemudian cuci sampai bersih.

2. Setelah dicuci, pasrah buah-buahan tersebut. Ada yang tidak mengerti pasrah? Ini bukan pasrah akan nasib loh. Pasrah disini maksudnya parutan yang kurang lebih seperti parutan keju. Jadi hasil parutannya besar-besar tapi tidak terlalu tebal.

3. Haluskan cabai, gula merah yang sudah disisir, kacang tanah yang sudah disangari dan asam jawa.

4. Setelah bumbu halus, tambahkan sedikit air sampai bumbu larut. Setelah itu guyurkan bumbu pada buah yang sudah dipasrah dan tambahkan 1-1,5 gelas air kemudian diaduk sampai rata.

5. Simpan di dalam kulkas (tahap ini bisa dilewati karena tahap ini hanya memberi kesan dingin pada trucuh) atau bisa juga langsung ditambahkan potongan es batu atau bisa juga dinikmati tanpa es.

Selamat mencoba resep trucuh ala saya dan Ibunda, terimakasih sudah membaca.  :D

8 komentar :

  1. Aduh ngomongin rujak siang gini plus ada gambarnya lagi...
    Bikin pengeeeenn :d

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe.. bikin kak, mumpung cuaca mendukung :D

      Hapus
    2. harus cari mangga muda dulu nie (ngerasa seperti orang ngidam :D)

      Hapus
    3. Selamat berburu mangga muda Kak Dhyna :D

      Hapus
  2. Jadi ngiler, mba. Kayaknya emang pas dimakan di siang hari, tapi konsuminya dingin-dingin. Hihii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa, Mbak, seger banget loh dimakan dingin-dingin pas cuaca panas :D
      Mangga dicoba resepnya :)

      Hapus
  3. aku pikir itu sambel mangga lo :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe bukan, Mbak Nin :D
      tapi masih mending sampean bilang itu sambel mangga, kata temenku itu lebih mirip sayur pepaya :D

      Hapus