Kala langit menggoda…
Dengan gumpalan-gumpalan bak kapas putih
Meluas menyelimuti bumi
Mataharipun malu-malu seakan enggan muncul
Memberikan penyinaran untuk bumi
Hanya meneroboskan secercah sinar dari balik
awan
Kala langit menggoda…
Dengan hamparan biru yang luas
Gumpalan-gumpalan kapas itu tersibak
Menyisakan sebuah matahari yang perkasa
Yang memberikan sinarnya utuh untuk bumi
Tiada bosan untuk berotasi
Kala langit menggoda…
Ketika matahari merindukan pelangi
Kumulo nimbus pun enggan membumbung tinggi
Tiada hujan pun tiada petir
Hanya hamparan biru berhiaskan kapas putih
Matahari tetap menanti
Kala langit menggoda…
Dengan kilatan-kilatan dahsyat
Gemuruh-gemuruh mengusik kesunyian
Langit menangis…
Menangis sejadi-jadinya…
Matahari hanya tersenyum dan menunggu di balik
awan
Kala langit menggoda…
Ketika gumpalan-gumpalan kapas itu berubah
jingga
Matahari harus kembali keperaduannya
Tak pernah lupa dijulurkannya sinar yang
tersisa
Mencoba merengkuh bumi untuk terakhir kalinya
Dan terefleksikan pelangi…
Kala langit menggoda…
Tidak ada komentar :
Posting Komentar