Krik, krik, krik,
Rasanya blog saya sudah dipenuhi sarang laba-laba :D
Rasanya sudah lama saya tidak menulis di blog ini. Padahal blog ini judulnya “My Daily Notes” yang seharusnya saya isi dengan catatan-catatan kegiatan yang saya lakukan setiap hari. Maklum saja lah, beberapa waktu yang lalu saya harus fokus untuk melewati Ujian Akhir Semester dan sekarang saya sedang liburan di rumah. Liburan seharusnya ada banyak waktu untuk saya menulis sesuatu di blog ini, tapi apalah daya saya terlalu sibuk dengan mainan baru saya. Amigurumi.. :D
Rasanya blog saya sudah dipenuhi sarang laba-laba :D
Rasanya sudah lama saya tidak menulis di blog ini. Padahal blog ini judulnya “My Daily Notes” yang seharusnya saya isi dengan catatan-catatan kegiatan yang saya lakukan setiap hari. Maklum saja lah, beberapa waktu yang lalu saya harus fokus untuk melewati Ujian Akhir Semester dan sekarang saya sedang liburan di rumah. Liburan seharusnya ada banyak waktu untuk saya menulis sesuatu di blog ini, tapi apalah daya saya terlalu sibuk dengan mainan baru saya. Amigurumi.. :D
Mungkin beberapa dari pembaca belum tahu apa
itu amigurumi. Amigurumi adalah seni merajut dari Jepang yang membuat benda
dari rajutan berbentuk hewan, tumbuhan dan lain-lain. Saya juga baru tahu
setelah membaca di wikipedia kalau amigurumi itu berasal dari Jepang, saya
kudet banget ya.
Nah, kemarin sebelum pulang kampung saya sempat
mengunjungi toko buku di dekat kampus saya. Di sana saya menemukan sebuah buku
yang sampulnya adalah gambar mainan (boneka) yang dirajut. Saya sempat tergoda
untuk membelinya apalagi saat itu sedang ada big sale. Tapi setelah saya
melihat dibalik sampul tersebut tertera harga yang cukup mampu membuat saya
menelan ludah, saya pun ragu. Akhirnya saya pulang dengan tangan kosong.
Malam saat di kos, saya tidak bisa berhenti
memikirkan buku tersebut. Saya tetap tidak tenang sebelum saya memiliki buku
tersebut. Saya mencoba mengendalikan pikiran saya agar lebih rasional. Saya
perlu ongkos untuk pulang kampung dan saya juga ingin buku itu. Saya pun
menghitung kembali apakah uang saya cukup dan alhamdulillah uang saya cukup. Saya
juga terpikir akan kata-kata Ibu saya “tidak ada yang mahal dibandingkan ilmu
bermanfaat yang kamu dapat, Nduk”. Saya jadi semakin yakin untuk membeli buku
itu. Keesokan paginya saya memutuskan untuk membeli buku tersebut. Saya senang
sekali karena buku ini mengantarkan saya belajar ilmu baru tentang rajut
merajut.
Ini adalah buku yang membuat saya kepikiran :D
Buku karangan Kak Iprih Covalimawati.
Sebenarnya ada buku lain yang juga membahas amigurumi dan kreasi dari rajutan
lainnya namun, saya lebih tertarik dengan buku ini entah kenapa. Saya akan
membahas sedikit tentang buku ini. Menurut saya, buku ini cukup bagus untuk
pemula yang sedang belajar amigurumi karena di buku ini
dijelaskan teknik dasar membuat amigurumi yang menurut saya mudah dipahami.
Berikut adalah contohnya.
Amigurumi
yang di bahas di buku ini cukup simpel sehingga mudah diikuti. Selain
memberikan pola dengan kalimat, Kak Iprih juga memberikan pola gambar. Hal ini
cukup memudahkan bagi orang-orang tertentu yang hanya bisa memahami pola dengan
kalimat maupun hanya mampu membaca pola bergambar. Contohnya saja saya dan Ibu
saya. Ibu saya lebih mudah memahami pola dengan kalimat sedangkan saya lebih
mudah memahami pola bergambar.
Saya
mencoba beberapa pola dan Ibu saya juga tidak mau kalah. Kalau ditanya hasilnya
lebih rapi mana jawabannya sudah jelas lebih rapi buatan Ibu saya karena beliau
lebih berpengalaman daripada saya. Selain itu Ibu saya juga lebih telaten
daripada saya.
Berikut adalah amigurumi buatan saya.
Dan
ini adalah amigurumi buatan Ibu saya.
Nah, cukup sekian
yang bisa saya sampaikan. Apakah setelah membaca tulisan ini pembaca ingin
belajar membuat amigurumi juga? :D
Tidak ada komentar :
Posting Komentar